Selasa, 08 Agustus 2023

Contoh teks cerita sejarah


Dunia pendidikan memiliki cerita unik yang membentang dalam perjalanan seorang guru, dan dalam cerita perjalanan ini, nama Ari Aditama bersinar. Dalam perjalanan panjangnya sebagai guru bahasa Indonesia di SMA Negeri 2 Ngaglik, sejauh dua dekade telah memberikan pengalaman dan pelajaran berharga yang membentuknya menjadi pendidik yang berdedikasi.


Tahun 1996 menjadi titik awal perjalanan ini, saat Ari Aditama meraih kelulusan SMA dari almamaternya, SMA Negeri 1 Prambanan. Ia tumbuh dan berkembang di tengah atmosfer pendidikan yang memberikan inspirasi dan semangat yang membakar di hatinya. Selesainya masa SMA membawa Ari memasuki babak baru dalam hidupnya, di mana pendidikan bukan lagi hanya tentang menerima ilmu, tetapi juga tentang memberikannya.


Tahun yang sama dengan kelulusannya dari SMA, Ari melangkah ke bangku kuliah di Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta. Tahun 1996 menjadi awal dari perjalanan akademiknya, di mana dia mengejar ilmu dan mendalami bahasa Indonesia. Setiap kelas, setiap tugas, dan setiap pembelajaran menjadi langkah dalam mempersiapkan dirinya untuk membimbing generasi muda di masa depan.


Setelah lima tahun perjalanan kuliah yang penuh dedikasi, tahun 2001 menjadi tonggak lain dalam perjalanan Ari. Gelar sarjana telah dicapai, membawanya dengan kantong ilmu yang semakin dalam. Kegigihan dan semangatnya dalam menggali ilmu mengajarnya menuju puncak akademik ini, dan dia siap untuk melangkah ke babak berikutnya dalam perjalanannya sebagai pendidik.


Tahun 2002 membawa Ari ke dunia nyata sebagai guru. Posisinya sebagai pendidik mulai membentuk warna baru dalam cerita hidupnya. Ia mengajar di SMK Yapemda Berbah, di mana dia berbagi pengetahuan dan keterampilan dengan para siswa yang mencari inspirasi untuk masa depan mereka. Di sini, dia menyadari peran pentingnya sebagai seorang pendidik dalam membentuk generasi penerus.


Tahun 2003, Ari diberikan kesempatan untuk menjadi guru bantu di SMP Piri. Meskipun waktu di sini singkat, itu menjadi pengalaman berharga dalam memahami dinamika pembelajaran di tingkat menengah pertama. Namun, panggilan untuk berkontribusi lebih jauh membawanya ke tempat yang baru, dan tahun 2004 melihatnya memulai babak baru dalam perjalanan ini.


SMA Muhammadiyah Kalasan menjadi rumah kedua bagi Ari selama dua tahun berikutnya. Tugasnya sebagai guru bahasa Indonesia di sini memperdalam pemahamannya tentang bagaimana mengajar dengan cara yang inspiratif dan interaktif. Di tengah lingkungan yang dinamis dan siswa yang penuh semangat, dia terus menemukan makna dalam perannya sebagai pendidik.


Tahun 2006, pintu lain terbuka untuk Ari. Pemerintah memberinya Surat Keputusan (SK) CPNS, mengakui komitmennya sebagai pelayan masyarakat dalam dunia pendidikan. Tahun berikutnya, dia bergabung dengan SMA Negeri 2 Ngaglik sebagai guru mata pelajaran bahasa Indonesia. Ini adalah babak baru yang penuh tanggung jawab dan peluang, dan Ari siap menerimanya dengan senyuman.


Tahun 2007 menjadi awal dari peran yang terus berlanjut hingga hari ini. Mengajar di SMA Negeri 2 Ngaglik tidak hanya tentang mentransfer pengetahuan, tetapi juga tentang membentuk karakter dan membimbing siswa menuju masa depan yang cemerlang. Ari terus memberikan yang terbaik, membangun ikatan dengan siswa-siswanya, dan mendekatkan mereka pada keajaiban Bahasa Indonesia.


Cerita perjalanan hidup Ari Aditama sebagai seorang pendidik tidak hanya tentang mengajar di kelas, tetapi juga tentang pengabdian pada generasi muda. Dua dekade telah berlalu sejak awalnya ia memutuskan untuk menjadi guru, dan setiap tahunnya membentuknya menjadi individu yang lebih bijaksana, lebih kuat, dan lebih terinspirasi.


Babak perjalanan ini terus berkembang, dan Ari berkomitmen untuk terus mengajar, terus mengilhami, dan terus tumbuh bersama siswa-siswanya. Semua itu terwujud dari hasrat dan dedikasi yang dia tanamkan dalam setiap mata pelajaran yang diajarkannya. Dalam cerita perjalanan hidupnya, menjadi guru bukanlah pekerjaan biasa, tetapi panggilan yang memberikan arti pada setiap langkahnya.


Cerita perjalanan Ari Aditama adalah cerita tentang dedikasi, semangat, dan pengabdian dalam dunia pendidikan. Dari lulus SMA hingga mengajar di SMA Negeri 2 Ngaglik, ia telah membawa sinar pencerahan kepada banyak siswa dan mengilhami mereka untuk meraih impian mereka. Perjalanan ini belum berakhir, dan cerita ini terus mengalir sebagai inspirasi bagi kita semua.

Minggu, 06 Agustus 2023

Contoh laporan hasil observasi

 


Contoh Teks Laporan Hasil Observasi Novel "Laskar Pelangi" karya Andrea Hirata


Definisi Umum:

Novel "Laskar Pelangi" karya Andrea Hirata adalah sebuah karya sastra yang mengisahkan perjalanan perjuangan sekelompok anak-anak miskin di desa Gantong, Belitong, untuk meraih pendidikan yang lebih baik. Dalam ceritanya, buku ini membawa pesan inspiratif mengenai tekad, persahabatan, dan semangat dalam menghadapi tantangan kehidupan.


Deskripsi Bagian:


1. Pengenalan Karakter dan Latar Belakang:

   Novel ini dimulai dengan memperkenalkan pembaca pada karakter-karakter utama, termasuk Ikal, Lintang, Mahar, Harun, A Kiong, dan Sahara. Melalui narasi, pembaca diberi gambaran tentang kehidupan mereka di desa Gantong yang sederhana dan kondisi sosial-ekonomi mereka yang minim. Penulis menguraikan lingkungan di sekitar mereka serta kerumitan perasaan dan dinamika hubungan antarkarakter.


2. Perjuangan dalam Pendidikan dan Pertumbuhan Karakter:

   Setiap perbab dalam novel ini menyoroti berbagai rintangan dan tantangan yang dihadapi oleh Laskar Pelangi dalam mengejar pendidikan di SD Muhammadiyah yang terancam ditutup. Bagian-bagian ini menguraikan beragam situasi yang menggambarkan usaha keras mereka untuk tetap bersekolah, termasuk usaha mengumpulkan dana dan mengatasi hambatan dari berbagai pihak. Penulis menggambarkan perubahan dalam karakter mereka seiring dengan pertumbuhan, penemuan identitas diri, serta semangat untuk meraih impian meskipun dalam kondisi yang sulit.


Deskripsi Manfaat:


1. Pentingnya Pendidikan dan Tekad:

   Melalui perjalanan pendidikan para karakter, novel ini menunjukkan bagaimana pendidikan memiliki peran besar dalam mengubah nasib dan memberi harapan baru. Buku ini memberikan pelajaran tentang pentingnya memiliki tekad yang kuat dalam menghadapi tantangan pendidikan dan meraih keberhasilan meskipun dari latar belakang yang sulit.


2. Dampak Guru dan Hubungan Antara Manusia:

   Penekanan diberikan pada hubungan istimewa antara guru, terutama Bu Mus, dengan murid-muridnya. Cerita ini membuktikan bagaimana seorang guru yang peduli dan inspiratif memiliki potensi untuk mengubah arah hidup siswa. Hubungan manusia yang mendalam dan berdampak positif menjadi salah satu nilai utama dalam novel ini.


3. Nilai Persahabatan dan Keberanian:

   Melalui interaksi antaranggota Laskar Pelangi, pembaca diajak untuk mengamati perkembangan hubungan persahabatan yang kuat. Konflik dan dukungan di antara mereka menggambarkan bagaimana nilai-nilai persahabatan dan keberanian dapat mengatasi segala rintangan. Hal ini memberikan pelajaran penting tentang pentingnya memiliki teman sejati dan berani dalam menghadapi masalah.


Kesimpulan:


Dengan mendetailkan setiap perbab dalam novel, kita dapat memahami lebih dalam tentang perjuangan anak-anak Laskar Pelangi dalam mendapatkan pendidikan serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Novel ini memberikan gambaran komprehensif tentang tekad, persahabatan, dan semangat dalam menghadapi tantangan, memberikan pembaca pesan yang menginspirasi dan mengangkat semangat manusia dalam mengatasi kesulitan.

Minggu, 23 Juli 2023

Mengukir Prestasi Gemilang: Siswa SMA Negeri 2 Ngaglik Meraih Penghargaan Nasional



Setiap anak memiliki potensi besar untuk meraih prestasi gemilang di berbagai bidang. Pendidikan menjadi fondasi penting dalam membentuk karakter dan potensi anak. Hal ini dipahami dengan baik oleh SMA Negeri 2 Ngaglik, yang pada tanggal 24 Juli 2023 mengadakan upacara bendera  dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional 2023. Di acara ini, kebanggaan dan kebahagiaan menyelimuti para siswa, para guru, dan orang tua mereka, karena beberapa siswa berhasil mencatatkan prestasi luar biasa di tingkat nasional. Dalam momen yang penuh semangat ini, kita diperlihatkan betapa pentingnya tanggung jawab bersama dalam membentuk masa depan pendidikan dan pembangunan anak-anak kita.


Pagi itu, tepat pukul 7 pagi, langit biru cerah menyambut upacara bendera yang dipimpin oleh Kepala Sekolah, Drs. Aris Sutardi, M.Sc. Sebagai pembina upacara, beliau  menyampaikan sambutan dari Gubernur DIY. Sambutan tersebut menekankan betapa pentingnya peran pendidikan dalam mencetak generasi penerus yang tangguh dan kompeten. 


Salah satu momen paling menarik dalam upacara bendera adalah pengumuman prestasi siswa. Bu Nuning, Wakil Kesiswaan, memberikan kabar baik kepada semua peserta upacara. Beberapa siswa berhasil meraih prestasi yang luar biasa, mengharumkan nama sekolah dan daerah mereka. Berikut adalah beberapa prestasi gemilang yang diraih oleh siswa SMA Negeri 2 Ngaglik:


1. Hanif Arazi - Kelas X B

Hanif berhasil menyumbangkan dua medali untuk sekolah dalam kejuaraan tenis Nasional di Banyuwangi. Ia meraih juara 3 tunggal putra dan juara 3 ganda putra. Prestasi Hanif ini menunjukkan dedikasi dan ketekunan dalam olahraga yang ia geluti. Dukungan dari sekolah, guru, dan teman-temannya telah menjadi faktor penting dalam meraih kesuksesan ini.


2. Kaladeo Petra Nanda - Kelas XI MIPA 1

Prestasi gemilang juga datang dari Kaladeo Petra Nanda, siswa kelas XI MIPA 1, yang berhasil lolos seleksi Nasional pertukaran pelajar ke Jepang. Pencapaian ini bukan hanya membawa kebanggaan bagi SMA Negeri 2 Ngaglik, tetapi juga menjadi kehormatan bagi Daerah Istimewa Yogyakarta, karena hanya 3 siswa dari seluruh Indonesia yang beruntung lolos. Kaladeo membuktikan bahwa dengan kerja keras dan tekad yang kuat, impian untuk belajar di luar negeri dapat tercapai.


3. Saka Maula Nugraha - Kelas XI IPS 2


Saka Maula Nugraha berhasil lolos seleksi Paskibraka Provinsi. Ia akan mewakili daerahnya dengan mengibarkan bendera merah-putih dalam acara kenegaraan. Perjalanan menuju prestasi ini tidaklah mudah, karena Saka harus menjalani masa karantina dan melewati serangkaian ujian ketat. Namun, ketekunan dan semangatnya dalam berlatih dan berkompetisi membawa hasil yang membanggakan.


4. Najwa Sabrina - Kelas XI IPS 1

Najwa Sabrina, siswi kelas XI IPS 1, akan menjadi pengibar bendera Kabupaten. Pengibaran bendera ini adalah suatu kehormatan yang tinggi, karena Najwa akan menjadi representasi dari semangat dan keberanian generasi muda di daerahnya. Kedisiplinan dan ketangguhan Najwa menginspirasi banyak siswa lain untuk mengikuti jejaknya.


Prestasi gemilang para siswa ini menjadi bukti nyata bahwa pendidikan adalah investasi berharga untuk masa depan bangsa. Dukungan dari guru, sekolah, dan lingkungan sekitar sangatlah penting dalam membentuk karakter dan potensi siswa. SMA Negeri 2 Ngaglik menjadi contoh inspiratif bagi sekolah-sekolah lain, bahwa dengan semangat kebersamaan dan upaya bersama, kita dapat mencetak generasi penerus yang berprestasi dan memiliki kontribusi positif bagi masyarakat.


Acara peringatan Hari Anak Nasional 2023 ini tidak hanya menjadi momen untuk merayakan prestasi siswa, tetapi juga menjadi momentum untuk memantapkan komitmen bersama dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Dengan terus menggali potensi siswa, memberikan dukungan yang berkelanjutan, dan menciptakan lingkungan belajar yang inspiratif, kita akan melahirkan lebih banyak lagi generasi muda yang berprestasi dan memiliki dampak positif bagi bangsa dan negara.

Kamis, 20 Juli 2023

Koordinasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di SMA Negeri 2 Ngaglik


Koordinasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di SMA Negeri 2 Ngaglik berlangsung dengan baik dan didukung oleh para pihak terkait. Acara dibuka oleh wakil kepala sekolah urusan kurikulum, Bapak Samsul Bakri, M.Pd., yang mengharapkan terjalinnya komunikasi yang baik antara guru pembimbing dengan tim pembuat modul. Hal ini penting untuk memastikan seluruh proses P5 dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan.


Kemudian, sambutan dari kepala sekolah, Drs. Aris Sutardi, M.Sc., menegaskan pentingnya persamaan persepsi semua guru terkait pelaksanaan P5. Dengan persepsi yang sama, diharapkan semua pihak dapat saling mendukung dan berkolaborasi dengan baik dalam proses penguatan profil pelajar Pancasila. Kepala sekolah juga menghimbau pada Tim pembuat modul P-5 untuk menjelaskan isi modul dengan baik pada para guru pembimbing. Hal ini akan membantu guru pembimbing memahami materi dengan baik dan dapat melaksanakan proses P5 sesuai dengan harapan.



Acara selanjutnya adalah koordinasi P5 yang dipandu oleh Bu Novi. Dalam koordinasi ini, para peserta rapat diajak untuk berdiskusi dan bertanya apakah ada yang mengalami kendala dalam pelaksanaan P5. Bu Novi juga menjelaskan bahwa pelaksanaan P5 melibatkan beberapa tahap dan setiap tahap dapat berlangsung beberapa hari. Para guru dengan antusias mengikuti koordinasi ini, yang menunjukkan komitmen mereka untuk menjalankan program P5 dengan baik.




Diharapkan melalui koordinasi P5 ini, pelaksanaan kegiatan P-5 di SMA Negeri 2 Ngaglik dapat berjalan dengan lancar dan sukses. Kerjasama yang baik antara tim pembuat modul dan guru pembimbing akan sangat berpengaruh pada hasil akhir dari program ini. Semoga profil pelajar Pancasila yang ditingkatkan melalui program ini dapat memberikan dampak positif bagi para peserta didik dan lingkungan sekolah secara keseluruhan.

Rabu, 19 Juli 2023

MPLS Momentum Positif bagi Semua Warga Padmawidya


Pada tanggal 10 Juli 2023, diadakan upacara pembukaan MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah) dan Pramuka Blok 2023 di SMA Negeri 2 Ngaglik. Acara ini bertujuan untuk menyambut para siswa baru yang akan memulai perjalanan mereka di sekolah dan memperkenalkan lingkungan sekolah kepada mereka. Selain itu, acara ini juga mencakup kegiatan Pramuka sebagai bagian dari pendidikan karakter dan kepemimpinan siswa.



Tidak hanya sekedar menyambut siswa baru, pada acara tersebut juga mengundang dua orang tua dari salah satu siswa. Hal ini mewakili ikatan harmonis antara rumah dan sekolah. Serah terima tersebut merupakan  simbolisasi tanggung jawab orang tua dan sekolah yang menandakan komitmen mendalam, dalam mendukung pendidikan para siswa.


Selama upacara pembukaan MPLS dan Pramuka Blok 2023, siswa-siswa baru  dikenalkan dengan berbagai informasi tentang sekolah. Selain itu, para siswa juga  dikenalkan dengan tim pengajar dan staf sekolah untuk menciptakan suasana yang nyaman dan kondusif.


Pada acara tersebut, juga diadakan penyerahan berbagai medali kepada siswa-siswa SMA Negeri 2 yang telah berprestasi di berbagai bidang. Medali-medali ini merupakan penghargaan atas kerja keras dan prestasi siswa dalam berbagai aspek. Penyerahan medali ini bertujuan untuk memberikan apresiasi dan motivasi kepada siswa-siswa lain untuk terus berprestasi dan berkontribusi positif dalam lingkungan sekolah dan masyarakat.


Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Ngaglik, Drs. Aris Sutardi, M.Sc.,  menjadi penerima medali dari siswa-siswa yang telah berprestasi tersebut. Penghargaan ini merupakan bentuk pengakuan atas peran kepala sekolah dalam menciptakan lingkungan belajar yang mendukung dan inspiratif bagi siswa-siswa untuk meraih prestasi.




Semoga acara tersebut menjadi momentum positif bagi semua siswa, guru, dan staf sekolah dalam mendorong semangat belajar dan semangat kebersamaan di SMA Negeri 2 Ngaglik.

Senin, 03 April 2023

Unsur Fisik dan Batin dalam Puisi

Pengertian Puisi

Puisi adalah bentuk karya sastra yang menggunakan kata-kata yang indah dan kaya makna. Keindahan sebuah puisi disebabkan oleh diksi, majas, rima, dan irama yang terkandung dalam karya sastra. Adapun kekayaan makna yang terkandung dalam puisi dikarenakan oleh pemadatan segala unsur bahasa. Bahasa yang dipergunakan dalam dalam puisi berbeda dengan bahasa yang kita gunakan sehari-hari. Puisi menggunakan bahasa yang ringkas, namun maknanya sangat kaya. Kata-kata yang digunakan konotatif, yang mengandung banyak penafsiran.

Berdasar hal itu, dapatlah dirumuskan ciri-ciri puisi:

(1) Dalam puisi terdapat pemadatan segala unsur kekuatan bahasa.

(2) Dalam penyusunannya, unsur-unsur bahasa itu dirapikan, diperbagus, dan diatur sebaik-baiknya
dengan memperhatikan irama dan bunyi.

(3) Puisi berisikan ungkapan pikiran ungkapan pikiran, penyair berdasarkan pengalaman imajinatif.

(4) Bahasa konotatif

(5) Puisi dibentuk struktur fisik ( diksi, pengimajian, kata konkret, majas, ritma/ rima,
tipografi) dan unsur (struktur) batin (tema dan amanat, perasaan, nada dan
suasana)



B. Unsur-unsur/ Struktur Puisi  (Unsur Fisik dan Unsur Batin)

1. Unsur Fisik (bentuk)

a. Unsur Fisik Diksi (pemilihan kata)

Penyair sangat cermat dalam memilih kata-kata. Kata-kata dipertimbangkan makna, komposisi bunyi dalam rima dan irama, kedudukan kata itu dalam konteks atau dalam hubungan dengan kata yang lain, serta kedudukankata dalam keseluruhan puisi. Leh karena itu, di samping memiliki kata yang tepat, penyair juga mempertimbangkan urutan kata dan kekuatan/ daya magis kata-kata.

Pemilihan kata-kata dalam puisi hendaknya bersifat puitis, yang mempunyai efek keindahan dan berbeda dengan kata-kata yang biasa kita pakai sehari-hari.


b. Unsur Fisik Pengimajian/citraan





Pengimajian/ Citraan dalam Puisi adalah gambar-gambar dalam pikiran dan bahasa yang menggambarkannya. Setiap gambar pikiran disebut citra atau imaji (image). Adapun gambaran pikiran adalah sebuah efek dalam pikiran yang sangat menyerupai, yang dihasilkan oleh penangkapan kita terhadap sebuah objek yang dapat dilihat oleh mata (indra penglihatan). Jika dilihat dari fungsinya, citraan atau pengimajian lebih cenderung berfungsi untuk mengingatkan kembali apa yang telah dirasakan.

Dengan demikian, citraan tidak membuat kesan baru dalam pikiran. Kita akan kesulitan menggambarkan objek atau sesuatu yang disampaikan dalam puisi jika kita belum pernah sama sekali mengalami atau mengetahuinya. Oleh karena itu, kita akan mudah memahami puisi jika memiliki simpanan imaji-imaji yang diperoleh dari pengalamannya.

Ada beberapa jenis pengimajian ataupun citraan. Berikut penjelasannya.

(1). Citraan Penglihatan dalam puisi

Citraan penglihatan ditimbulkan oleh indra penglihatan (mata). Citraan ini merupakan jenis yang paling sering digunakan penyair. Citraan penglihatan mampu memberi rangsangan kepada indra penglihatan sehingga hal-hal yang tidak terlihat menjadi seolah-olah terlihat.
Contoh citraan penglihatan dapat dilihat dari kutipan puisi berikut.

Perahu Kertas
Waktu masih kanak-kanak Kau membuat perahu kertas
dan kau
layarkan di tepi kali; alirnya sangat tenang, dan perahumu
bergoyang menuju lautan.

Karya Sapardi Djoko Damono
Sumber: Perahu Kertas, 1991

(2). Citraan Pendengaran dalam Puisi

Citraan pendengaran berhubungan dengan kesan dan gambaran yang diperoleh melalui indra pendengaran (telinga). Citraan ini dapat dihasilkan dengan menyebutkan atau menguraikan bunyi suara, misalnya dengan munculnya diksi sunyi, tembang, dendang, suara mengiang, berdentum-dentum, dan sayup-sayup.

Contoh citraan pendengaran dapat dilihat dari kutipan puisi berikut.

Penerbangan Terakhir

Maka menangislah ruh bayi itu keras-keras
Kedua tangan yang alit itu seperti kejang-kejang
Kakinya pun menerjang-nerjang
Suaranya melengking lalu menghiba-hiba

Karya Taufq Ismail
Sumber: Horison Sastra Indonesia 1 :Kitab Puisi 2002

(3). Citraan Perabaan dalam Puisi
Citraan perabaan atau citraan tactual adalah citraan yang dapat dirasakan oleh indra peraba (kulit). Pada saat membacakan atau mendengarkan larik-larik puisi, kita dapat menemukan diksi yang menyebabkan kita merasakan rasa nyeri, dingin, atau panas karena perubahan suhu udara.
Berikut contoh citraan perabaan dalam puisi.

Blues untuk Bonie

sembari jari-jari galak di gitarnya
mencakar dan mencakar
menggaruki rasa gatal di sukmanya
Karya W.S. Rendra
Sumber: Horison Sastra Indonesia 1 : Kitab Puisi 2002

(4). Citraan Penciuman dalam puisi

Citraan penciuman atau pembauan disebut juga citraan olfaktori. Dengan membaca atau mendengar kata-kata tertentu, kita seperti mencium bau sesuatu. Citraan atau pengimajian melalui indra penciuman ini akan memperkuat kesan dan makna sebuah puisi.

Perhatikan kutipan puisi berikut yang menggunakan citraan olfaktori.

Pemandangan Senjakala

Senja yang basah meredakan hutan terbakar
Kelelawar-kelelawar raksasa datang dari langit kelabu tua
Bau mesiu di udara, Bau mayat. Bau kotoran kuda.

Karya W.S. Rendra
Sumber: Horison Sastra Indonesia 1: Kitab Puisi 2002

(5). Citraan Pencicipan atau Pencecapan dalam puisi

Citraan pencicipan disebut juga citraan gustatory, yakni citraan yang muncul dari puisi sehingga kita seakan-akan mencicipi suatu benda yang menimbulkan rasa asin, pahit, asam, manis, atau pedas.
Berikut contoh larik-larik puisi yang menimbulkan citraan pencicipan atau pencecapan.

Pembicaraan
Hari mekar dan bercahaya:
yang ada hanya sorga. Neraka
adalah rasa pahit di mulut
waktu bangun pagi
Karya Subagio Sastrowardojo

(6). Citraan Gerak dalam puisi

Dalam larik-larik puisi, kamu pun dapat menemukan citraan gerak atau kinestetik. Yang dimaksud citraan gerak adalah gerak tubuh atau otot yang menyebabkan kita merasakan atau melihat gerakan tersebut. Munculnya citraan gerak membuat gambaran puisi menjadi lebih dinamis.
Berikut contoh citraan gerak dalam puisi.

Mimpi Pulang

Di sini aku berdiri, berteman angin
Daun-daun cokelat berguguran
Meninggalkan ranting pohon oak yang meranggas
Dingin mulai mengigit telingaku
Kuperpanjang langkah kakiku
Menyusuri trotoar yang seperti tak berujung
Di antara beton-beton tua yang tidak ramah mengawasiku
Gelap mulai merayap menyusul langkah kakiku
Ah, Gott sei dank! di sana masih ada burung-burung putih
itu
Aku bagaikan pohon oak
Ditemani angin musim gugur yang masih tersisa

Karya Nuning Damayanti Sumber: Bunga yang Terserak, 2003


c. Unsur Fisik Kata konkret

Untuk membangkitkan imaji (daya bayang) pembaca, maka kata-kata harus diperkonkret. Fungsinya agar pembaca seolah-olah melihat, mendengar, merasa apa yang dilukiskan penyair.

Jika imaji pembaca merupakan akibat dari pengimajian yang diciptakan penyair, maka kata konkret merupakan sebab terjadinya pengimajian itu. Dengan kata yang diperkonkret, pembaca dapat membayangkan secara jelas peristiwa atau keadaan yang dilukiskan oleh penyair. Perhatikan cuplikan puisi yang berjudul “Gadis Peminta-Minta” karya Toto Sudarto Bachtiar berikut!

Setiap kita bertemu, gadis kecil berkaleng kecil
Senyummu terlalu kecil untuk kenal duka
Tengadah padaku, pada bulan merah jambu
Tapi kotaku jadi hilang, tanpa jiwa

Ingin aku ikut, gadis kecil berkaleng kecil
Pulang ke bawah jembatan yang melulur sosok
Hidup dari kehidupan angan-angan yang gemerlapan
Gembira dari kemayaan riang

Duniamu yang lebih tinggi dari menara Katedral
Melintas-lintas di atas air kotor, tapi yang begitu kau hafal
Jiwa begitu murni, terlalu murni
Untuk bisa membagi dukaku

Untuk melukiskan gadis itu benar-benar seorang pengemis gembel, penyair menggunakan kata-kata “gadis kecil berkaleng kecil”. Lukisan itu lebih konkret daripada dengan menggunakan diksi “gadis peminta-minta” atau “gadis miskin”. Untuk melukiskan tempat tidur pengap di bawah jembatan yang hanya dapat untuk menelentangkan tubuh, penyair menulis “pulang ke bawah jembatan yang melulur sosok” . Untuk memperkonkret dunia pengemis yang penuh kemayaan, penyair memperkonkret diksi “hidup dari kehidupan angan-angan yang gemerlapan gembira dari kemayaan riang”. Untuk memperkonkret gambaran tentang martabat gadis itu yang sama halnya memiliki martabat tinggi seperti manusia lainnya, penyair menulis “duniamu yang tinggi dari, menara Katedral”.

Contoh lain karya Rendra dalam ”Ballada Terbunuhnya Atmo Karpo. Ia membuat kata konkret berikut ini.

Dengan kuku-kuku besi, kuda menebah perut bumi
Bulan berkhianat, gosokkan tubuhnya pada pucuk-pucuk para
Mengepit kuat-kuat lutut penunggang perampok yang diburu
Surai bau keringat basah, jenawi pun telanjang.

Kaki kuda yang bersepatu besi disebut penyair /kuku besi/. Kuda itu menapaki jalan tidak beraspal yang disebut /kulit bumi/. Atmo Karpo sebagai perampok yang naik kuda digambarkan sebagai /penunggang perampok yang diburu/. Penggambaran perjalanan Atmo Karpo naik kuda yang meletihkan itu diperkonkret dengan larik /surai bau keringat basah/. Ia siap berperang dan telah menghunus /jenawi / (samurai). Hal ini diperkonkret dengan larik /jenawi pun telanjang/.


d. Unsur Fisik Gaya Bahasa. Secara garis besar, gaya bahasa dapat dibedakan menjadi empat kelompok, yaitu:
(1) Gaya bahasa perbandingan;
(2) Gaya bahasa Perulangan;
(3) Gaya bahasa Pertentangan;
(4) Gaya bahasa Penegasan.

e. Unsur Fisik Rima dan irama/ritme

Rima (persajakan) adalah bunyi-bunyi yang ditimbulkan oleh 
huruf atau kata-kata dalam larik dan bait atau persamaan 
bunyi dalam puisi.

Sedangkan irama (ritme) adalah pergantian tinggi rendah, 
panjang pendek, dan keras lembut ucapan bunyi. Timbulnya 
irama disebabkan oleh perulangan bunyi secara 
berturut-turut dan bervariasi (misalnya karena adanya rima,
perulangan kata, perulangan bait), tekanan-tekanan kata 
yang bergantian keras lemahnya (karena sifat-sifat konsonan 
dan vokal), atau panjang pendek kata.

Jenis-Jenis Rima :
  (1) Rima sempurna:
Rima sempurna: yaitu persamaan bunyi pada suku-suku kata terakhir.

Contoh rima sempurna:
Mencarimu tak tahu di mana
Semoga tenang kau di sana
(Kemarin,Seventeen)

(2) Rima tak sempurna

Rima tak sempurna, yaitu persamaan bunyi yang terdapat pada sebagian suku kata terakhir.

Contoh rima tak sempurna:

setulus dalamnya rasa cintaku
tak cukup meyakinkan hati orang tuamu
(Bagai Langit Dan Bumi, Via Vallen)

(3) Rima mutlak

Rima mutlak, yaitu rima yang memperlihatkan adanya persamaan bunyi pada seluruh kata.
Contoh :
dua-dua
Indah-indah
Lusa-lusa


(4) Rima terbuka

Rima terbuka, ialah rima dengan kata-kata yang berirama jatuh pada suku akhir yang bersuku terbuka, yakni berakhir dengan vokal yang sama, misalnya :
• Buka-luka
• Hati-mati


(5) Rima tertutup

Rima tertutup, yaitu persamaan bunyi yang terdapat pada suku kata tertutup (konsonan). contoh:
• Hilang-malang 
• Susut-takut

(6) Rima aliterasi

Rima aliterasi. Aliterasi dalam KBBI memiliki arti:
  • sajak awal untuk mendapatkan efek kesedapan bunyi;
  • pengulangan bunyi konsonan dari kata-kata yg berurutan

Maksudnya, adakalanya aliterasi diletakkan di awal masing-masing baris yang tujuannya untuk mendapatkan keindahan bunyi. sementara pengertian kedua menjelaskan bahwa ada deretan kalimat yang menggunakan deretan konsonan yang sama.

Contoh:
Kaulah kandil kemerlap
Pelita jendela di malam gelap
Melambai pulang perlahan
Sabar, setia selalu ……

(Amir Hamzah)

(7) Rima Asonansi

Rima Asonansi: pengulangan bunyi vokal pada beberapa kata secara beruntun dalam satu baris.
Contoh:
Dalam termangu kumasih menyebut nama-Mu

(8) Rima disonansi.

Rima disonansi, yaitu kombinasi bunyi yang dianggap kurang enak didengar. Rima ini memperlihatkan adanya kerangka vokal yang berlawanan.
Contoh rima disonansi:
Kisah-kasih
Pura-paru
Pula-palu
Hura-hura huru-hara



2. Unsur Batin Puisi

a. Unsur Batin Tema dalam Puisi

Tema adalah ide dasar yang mendasari sebuah tulisan, termasuk puisi. Tema puisi menjadi inti dari makna atau pesan yang ingin disampaikan penyair dalam puisinya. Meskipun bahasa yang digunakan dalam puisi cenderung bermakna konotatif, tetapi tema puisi salah satunya dapat dirunut dengan menggunakan kata-kata kunci dalam puisi tersebut. Tema puisi akan sangat menentukan penyair dalam memiih kata-kata yang digunakan dalam puisinya.
Contoh 1
Aku Ingin
Sapardi Djoko Damono
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada
Sumber: Hujan Bulan Juni, Kumpulan Puisi karya Sapardi Djoko Damono, 2001
Dalam puisi Aku Ingin karya Sapardi Djoko Damono, tema puisinya adalah tentang cinta. Tema ini dapat dengan mudah ditemukan karena pengulangan kalimat “Aku ingin mencintaimu dengan sederhana’ sebanyak dua kali.

Contoh 2
Sajak Anak Muda
W. S. Rendra
Kita adalah angkatan gagap
yang diperanakkan oleh angkatan takabur.
Kita kurang pendidikan resmi
di dalam hal keadilan,
karena tidak diajarkan berpolitik,
dan tidak diajar dasar ilmu hukum
Kita melihat kabur pribadi orang,
karena tidak diajarkan kebatinan atau ilmu jiwa.
Kita tidak mengerti uraian pikiran lurus,
karena tidak diajar filsafat atau logika.
Apakah kita tidak dimaksud
untuk mengerti itu semua?
Apakah kita hanya dipersiapkan
untuk menjadi alat saja?
inilah gambaran rata-rata
pemuda tamatan SLA,
pemuda menjelang dewasa.
Dasar pendidikan kita adalah kepatuhan.
Bukan pertukaran pikiran.
Ilmu sekolah adalah ilmu hafalan,
dan bukan ilmu latihan menguraikan.
Dasar keadilan di dalam pergaulan,
serta pengetahuan akan kelakuan manusia,
sebagai kelompok atau sebagai pribadi,
tidak dianggap sebagai ilmu yang perlu dikaji dan diuji.
Kenyataan di dunia menjadi remang-remang.
Gejala-gejala yang muncul lalu lalang,
tidak bisa kita hubung-hubungkan.
Kita marah pada diri sendiri
Kita sebal terhadap masa depan.
Lalu akhirnya,
menikmati masa bodoh dan santai.
Di dalam kegagapan,
kita hanya bisa membeli dan memakai
tanpa bisa mencipta.
Kita tidak bisa memimpin,
tetapi hanya bisa berkuasa,
persis seperti bapak-bapak kita.
Pendidikan negeri ini berkiblat ke Barat.
Di sana anak-anak memang disiapkan
Untuk menjadi alat dari industri.
Dan industri mereka berjalan tanpa berhenti.
Tetapi kita dipersiapkan menjadi alat apa?
Kita hanya menjadi alat birokrasi!
Dan birokrasi menjadi berlebihan
tanpa kegunaan -
menjadi benalu di dahan.
Gelap. Pandanganku gelap.
Pendidikan tidak memberi pencerahan.
Latihan-latihan tidak memberi pekerjaan
Gelap. Keluh kesahku gelap.
Orang yang hidup di dalam pengangguran.
Apakah yang terjadi di sekitarku ini?
Karena tidak bisa kita tafsirkan,
lebih enak kita lari ke dalam puisi ganja.
Apakah artinya tanda-tanda yang rumit ini?
Apakah ini? Apakah ini?
Ah, di dalam kemabukan,
wajah berdarah
akan terlihat sebagai bulan.
Mengapa harus kita terima hidup begini?
Seseorang berhak diberi ijazah dokter,
dianggap sebagai orang terpelajar,
tanpa diuji pengetahuannya akan keadilan.
Dan bila ada ada tirani merajalela,
ia diam tidak bicara,
kerjanya cuma menyuntik saja.
Bagaimana? Apakah kita akan terus diam saja.
Mahasiswa-mahasiswa ilmu hukum
dianggap sebagi bendera-bendera upacara,
sementara hukum dikhianati berulang kali.
Mahasiswa-mahasiswa ilmu ekonomi
dianggap bunga plastik,
sementara ada kebangkrutan dan banyak korupsi.
Kita berada di dalam pusaran tatawarna
yang ajaib dan tidak terbaca.
Kita berada di dalam penjara kabut yang memabukkan.
Tangan kita menggapai untuk mencari pegangan.
Dan bila luput,
kita memukul dan mencakar
ke arah udara
Kita adalah angkatan gagap.
Yang diperanakan oleh angkatan kurangajar.
Daya hidup telah diganti oleh nafsu.
Pencerahan telah diganti oleh pembatasan.
Kita adalah angkatan yang berbahaya.
Pejambon, Jakarta, 23 Juni 1977
Tema puisi Sajak Anak Muda karya W.S. Rendra adalah pendidikan. Tema ini dapat ditemukan dari penggunaan kata-kata yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan seperti ilmu hukum, filsafat, logika; serta istilah pendidikan seperti pendidikan, pengetahuan, sekolah, dan ujian.


b. Unsur Batin Amanat dalam Puisi

Amanat, pesan, atau nasihat merupakan kesan yang ditangkap pembaca atau pendengar setelah membaca atau mendengar pembacaan puisi. Amanat dirumuskan sendiri oleh pembaca atau pendengar. Sikap dan pengalaman pembaca sangat berpengaruh terhadap amanat puisi.

Cara menyimpulkan amanat puisi sangat berkaitan dengan cara pandang pembaca atau pendengar terhadap suatu hal. Meskipun ditentukan berdasarkan cara pandang pembaca atau pendengar, amanat tidak dapat dilepaskan dari tema dan isi puisi yang dikemukakan penyair.

Perhatikan puisi "Doa" (Chairil Anwar) berikut:

“Doa”
Kepada pemeluk teguh
Tuhanku
Dalam termangu
Aku masih menyebut nama-Mu Biar susah sungguh
mengingat Kau penuh seluruh
Caya-Mu panas suci
tinggal kerdip lilin di kelam sunyi
Tuhanku
aku mengembara di negeri asing
Tuhanku
di pintu-Mu aku mengetuk
aku tidak bisa berpaling

(Deru Campur Debu, 1959)

Puisi "Doa" karya Chairil Anwar mengandung bermacam-macam amanat, seperti yang terlihat di bawah ini:

(1) Manusia sering berbuat dosa dalam hidupnya. Oleh karena itu, hendaknya, manusia bertobat dan kembali ke jalan Tuhan.
(2)  Tuhan selalu menerima manusia yang bertobat.
(3)  Tobat adalah jalan menuju kebaikan dan meminta ampunan kepada Tuhan.
(4) Jangan menutup diri terhadap pengampunan Tuhan sebab hanya dengan ampunan-Nya hidup kita dapat menjadi lebih baik.


c. Unsur Batin Perasaan (feeling) dalam puisi.

Puisi merupakan sebuah wujud ekspresi dari seorang penyair. Ekspresi tersebut dapat berupa kerinduan, kegelisahan, penagungan kepada Tuhan, kepada alam, atau kepada kekasih. Feeling juga dapat menjadi ciri latar psikologi, sosial, ekonomi, budaya, dan pendidikan sang penyair. Perasan penyair tersebut nantinya akan mempengaruhi bahasa yang digunakan misalkan tentang alam maka bahasa yang digunakan akan cenderung bermakna keindahan alam.

DOA (Chairil Anwar)
kepada pemeluk teguh

Tuhanku
Dalam termenung
Aku masih menyebut nama-Mu
Biar susah sungguh
Mengingat Kau penuh seluruh
Caya-Mu panas suci
Tinggal kerlip lilin di kelam sunyi
Tuhanku
Aku hilang bentuk
Remuk
Tuhanku
Aku mengembara di negeri asing
Tuhanku
Di Pintu-Mu aku mengetuk
Aku tidak bisa berpaling

Perasaan berhubungan dengan suasana hati penyair. Dalam puisi ´Doa´ gambaran perasaan penyair adalah perasaan terharu dan rindu. Perasaan tersebut tergambar dari diksi yang digunakan antara lain: termenung, menyebut nama-Mu, Aku hilang bentuk, remuk, Akutak bisa berpaling.




d. Unsur Batin Nada dan Suasana dalam Puisi

Nada dalam puisi memuat sebuah sikap bagaimana puisi itu dibacakan (bernada) apakah merupakan sebuah nasihat, kritik, sindiran, ejekan, atau cerita. Nada tesebut nantinya akan dirasakan oleh pembaca setelah membaca puisi yakni adanya perubahan suasana tertentu pada pembaca. Nada kritik dapat menimbulkan suasana pemberontakan, nada sindiran mengakibatkan rasa malu, nada ejekan dapat menimbulkan kemarahan dan lain sebagainya.


DOA (Chairil Anwar)
kepada pemeluk teguh

Tuhanku
Dalam termenung
Aku masih menyebut nama-Mu
Biar susah sungguh
Mengingat Kau penuh seluruh
Caya-Mu panas suci
Tinggal kerlip lilin di kelam sunyi
Tuhanku
Aku hilang bentuk
Remuk
Tuhanku
Aku mengembara di negeri asing
Tuhanku
Di Pintu-Mu aku mengetuk
Aku tidak bisa berpaling

Nada berarti sikap penyair terhadap pokok persoalan (feeling) atau sikap penyair terhadap pembaca. Sedangkan suasana berarti keadaan perasaan pembaca sebagai akibatpembacaan puisi.
Nada yang berhubungan dengan tema ketuhanan menggambarkan betapa dekatnya hubungan penyair dengan Tuhannya. Berhubungan dengan pembaca, maka puisi `Doa´tersebut bernada sebuah ajakan agar pembaca menyadari bahwa hidup ini tidak bisa berpaling dari ketentuan Tuhan. Karena itu, dekatkanlah diri kita dengan Tuhan. Hayatilah makna hidup ini sebagai sebuah pengembaraan di negeri `asing´.

Minggu, 08 Januari 2023

8 piala Kejuaraan Barata Pramuka 2022

























- PANGKALAN

1. Juara 1 Mural : Paulus Wisang Surya Budi Endar Atmaja

2. Juara 1 Video Kreatif : Miftah Nur Khazanah 

3. Juara 2 Resensi Buku : Cintya Priscilla Cornelia Aillen Santoso

4. Juara 3 Cerdat Cermat Pramuka : Dwi Setiawan, Khaliza Ayudya Hapsari, Raffa Raditya 


- SANGGA

1. Juara 2 Microblog Putra : Ibnu Prasetyo Nugroho

2. Juara 3 Scoutpreneur Putri : Oktaviana Kusumawardani

3. Juara 3 Macrame Putri : Rida Oktavia Ramadhani

4. Juara 2 Sangga Tergiat Putra